Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarkatuh
Salam setahtera untuk pembaca setia Syifa Al Qulub dan saya minta maaf karena akhir-akhir ini Syifa Al Qulub jarang saya update karena beberapa faktor yang tidak mendung, mulai dari fasilitas untuk memposting juga waktu lebih banyak di habiskan di urusan ofline sehingga Syifa Al qulub ini menjadi terlantar.
Dalam kesempatan kali ini saya akan share tentang sumber penyakit yang nempel di badan kita yaitu salah satunya dari kuku kita. sebagaimana penelitian kedokteran mengungkapkan kepada kita bahwa kuku yang panjang dapat mengundang penyakit, karena jutaan kuman akan bersarang di bawahnya.
Peneliti atau kedokter juga mengungkapkan bahwa membiarkan panjang bulu kemaluan adalah salah satu faktor penyebab penyakit bulu kemaluan berkutu yang tersebar di Eropa serta menyebabkan luka dan peradangan pada daerah di sekitar kemaluan.
Penemuan ini menjelaskan kepada manusia sebagian hikmah di balik hadits Rasulullah SAW, yaitu hadits tentang sunnah-sunnah fithrah yang diwasiatkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada manusia.
Hadits ini adalah pondasi kebersihan individu. Al-Imam Muslim telah meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda,
عَشْرٌ مِنَ الفِطْرَةِ : قَصُّ الشَّارِبِ ، وَإعْفَاءُ اللِّحْيَةِ ، وَالسِّوَاكُ ، وَاسْتِنْشَاقُ المَاءِ ، وَقَصُّ الأظْفَارِ ، وَغَسْلُ البَرَاجِمِ ، وَنَتف الإبْطِ ، وَحَلْقُ العَانَةِ ، وَانْتِقَاصُ المَاءِ . قَالَ الرَّاوِي : وَنَسِيْتُ العَاشِرَةَ إِلاَّ أنْ تَكُونَ المَضمَضَةُ
"Sepuluh perkara yang merupakan fithrah: merapikan kumis, memelihara jenggot, bersiwak, memasukkan air ke hidung (ketika berwudhu), memotong kuku, membasuh ruas jari-jemari (ketika berwudhu), mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, dan istinja' (membersihkan kemaluan setelah buang air". Salah seorang rawi hadits ini berkata, "Saya lupa yang kesepuluh, (tapi saya menduga bahwa yang kesepuluh adalah berkumur-kumur ketika berwudhu"). (HR. Muslim)
Peneliti atau kedokter juga mengungkapkan bahwa membiarkan panjang bulu kemaluan adalah salah satu faktor penyebab penyakit bulu kemaluan berkutu yang tersebar di Eropa serta menyebabkan luka dan peradangan pada daerah di sekitar kemaluan.
Penemuan ini menjelaskan kepada manusia sebagian hikmah di balik hadits Rasulullah SAW, yaitu hadits tentang sunnah-sunnah fithrah yang diwasiatkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada manusia.
Hadits ini adalah pondasi kebersihan individu. Al-Imam Muslim telah meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda,
عَشْرٌ مِنَ الفِطْرَةِ : قَصُّ الشَّارِبِ ، وَإعْفَاءُ اللِّحْيَةِ ، وَالسِّوَاكُ ، وَاسْتِنْشَاقُ المَاءِ ، وَقَصُّ الأظْفَارِ ، وَغَسْلُ البَرَاجِمِ ، وَنَتف الإبْطِ ، وَحَلْقُ العَانَةِ ، وَانْتِقَاصُ المَاءِ . قَالَ الرَّاوِي : وَنَسِيْتُ العَاشِرَةَ إِلاَّ أنْ تَكُونَ المَضمَضَةُ
"Sepuluh perkara yang merupakan fithrah: merapikan kumis, memelihara jenggot, bersiwak, memasukkan air ke hidung (ketika berwudhu), memotong kuku, membasuh ruas jari-jemari (ketika berwudhu), mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, dan istinja' (membersihkan kemaluan setelah buang air". Salah seorang rawi hadits ini berkata, "Saya lupa yang kesepuluh, (tapi saya menduga bahwa yang kesepuluh adalah berkumur-kumur ketika berwudhu"). (HR. Muslim)
Jadi hasil penelitian tentang kuku juga berkaitan dengan hadist Rasulullah yang sudah kita baca di atas. maka dari itu, Marilah kita selalu menjaga kerapian dan kebersihan dari kuku kita supaya selamat dari penyakit. meski kita harus kenak penyakit paling tidak kita harus menimalisir kesempatan atau peluang penyakit untuk nempel di badang kesayang kita ini.