Selamat datang di SYIFA AL QULUB

Dolly Surabaya Dulu, Sekarang dan Nanti

0 komentar

Dolly Dulu, Sekarang dan Nanti, Walikota terbaik dunia kelahiran Kediri, Tri Rismaharini membulatkan tekadnya untuk menutup Lokalisasi terbesar di Asia Tenggara Dolly & Jarak 18 Juni nanti. Pemerintah Kota Surabaya mengalokasikan Anggaran Dana APBD 16 Miliar untuk pembebasan tanah, ditambah lagi anggaran kompensasi yang dikucurkan Kementerian Sosial sebesar Rp 8 miliar untuk Pekerja Sek Komersial (PSK). dan Untuk mucikari Rp 1,5 miliar dari pemerintah provinsi Jawa Timur.

Selama Melakukan Upaya Penutupaan Lokalisasi Tersebesar di Asia Tenggara tersebut, Tri Rismaharini Dituding melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), Namun Tudingan tersebut tidak menggetarkan Risma untuk melanjutkan Penutupan Lokalisasi di Surabaya bahkan Risma balik menanyakan mengenai HAM anak-anak di sekitar lokalisasi. “Silakan, tapi saya juga punya hak untuk anak. Anak-anak di sana banyak lo yang kirim surat ke aku. Mereka bilang terima kasih sekarang, mereka nulis ‘terima kasih bunda kami bisa belajar’,” tandasnya.

Bu Risma tak henti memberikan motivasi bahwa warga terdampak lokalisasi mampu memiliki masa depan yang lebih baik. “Saya ingat ada ayat Al Quran yang kurang lebih mengatakan, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, jika ia tidak mengubah nasibnya sendiri. Kalau kita mau berubah, kita bisa, panjenengan ada peluang. Mari sama-sama berhijrah,” ujarnya. 

Menurut Saya Pemimpin seperti beliaulah yang saya harapkan sejak dulu, Pemimpin yang benar-benar mengabdikan diri kepada negara dan memperhatikan Masa depan anak bangsa. saya sendiri sangat setuju jika Lokalisasi Surabaya di tutup karena keberadaan Lokalisasi tersebut sangatlah berdampak negatif terhadap perkembangan anak dan merusak moral para remaja.

Proses Penutupan Lokalisasi Surabaya, Dolly Dulu, Sekarang dan Nanti, Apa Pendapat anda tenatang Penutupan Dolly, Dampak Negatif Dolly, Dampak Positif Dolly, Dolly Jalan Menuju Neraka, Warga Dolly SurabayaJika Masih ada yanag tidak setuju dengan penutupan tersebut, besar kemungkinan dia merupakan pemain/pelanggan setia dari pada warga lokalisasi yang selama ini di kenal atau dapat di istilahkan Pasar Bebas (Bebas Memilih, dan Bebas Mau di Bagaimanakan)

Wahai Para Pakar atau Penikmat Tubuh Penghuni Dolly yang tidak setuju dengan Penutupan Lokalisasi ini, Coba bayangkan andaikan  Anak Perempuanmu Menjual Isi CD-nya, Bagaimana perasaan anda? Apakah Anda bangga dan bahagia mendapatkan Uang dari anak yang dihasilkan dari Menjual Jasa Menjepit Kontol Para Peria Hidung Belang? Bagaiaman Tanggung Jawab Anda dengan Titipan Anak dari Allah? Apakah Anda Rela Anakmu di bolak-balik, dikocok-kocok sesuka peria hidung belang?

Sungguh Terlalu, Ingat...! Jika selama ini anda menikmati tubuh haram anak orang lain, maka anak anda, keluarga anda juga akan dikmati secara haram oleh orang lain. Rela Kah...?
Share this article :
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Petotu

Posting Komentar

KOMENTAR ANDA SAYA BUTUHKAN
KOMENTAR ANDA AKAN SANGAT MEMBANTU SAYA
KOMENTAR ANDA MENJADI KEBANGGAAN SAYA
KOMENTAR ANDA LEBIH BERHARGA DARI BERLIAN

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. SYIFA AL-QULUB - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger